Media Asuransi, GLOBAL — Pemerintah Amerika Serikat (AS) membuka penyelidikan terhadap impor teknologi semikonduktor dan produk elektronik turunannya. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Washington tengah mempersiapkan penerapan tarif baru demi melindungi industri dalam negeri dan keamanan nasional.
Menurut dokumen resmi yang diunggah Departemen Perdagangan AS di Federal Register, penyelidikan ini akan menyoroti kelayakan peningkatan kapasitas produksi semikonduktor di dalam negeri, sekaligus menilai apakah diperlukan kebijakan perdagangan tambahan, termasuk tarif, untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Ruang lingkup penyelidikan mencakup berbagai komponen cip, seperti wafer silikon, peralatan pembuat cip, hingga produk akhir yang mengandung semikonduktor. Sejauh ini, semikonduktor berperan penting dalam hampir seluruh perangkat elektronik modern, sehingga langkah ini dinilai bisa berdampak luas terhadap rantai pasok global.
|Baca juga: Negosiasi tentang Tarif AS, Airlangga: Indonesia Dapat Kesempatan Pertama Diundang ke Washington DC
|Baca juga: Investree Resmi Dibubarkan
Dilansir dari CNBC International, Rabu, 16 April 2025, meski sebelumnya Presiden AS Donald Trump sempat menyatakan beberapa produk elektronik akan dikecualikan dari kebijakan tarif timbal baliknya, namun penyelidikan terbaru ini mengindikasikan pengecualian tersebut hanya bersifat sementara.
Trump juga menyampaikan tarif baru untuk produk semikonduktor impor akan diumumkan dalam waktu dekat, dengan kemungkinan pengecualian di sejumlah perusahaan. Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyebutkan tarif terpisah untuk semikonduktor dan produk elektronik kemungkinan diberlakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Investigasi ini dilakukan di bawah payung Section 232 Trade Expansion Act 1962 yang memberikan kewenangan kepada Presiden AS untuk memberlakukan tarif atas dasar pertimbangan keamanan nasional. Alasan yang sama juga digunakan dalam penyelidikan terhadap produk farmasi yang diumumkan pada hari yang sama.
|Baca juga: SE OJK tentang Asuransi Kesehatan akan Diterbitkan pada Mei 2025
|Baca juga: Gerak IHSG Jadi Sinyal Penting Arah Perekonomian RI di Masa Mendatang
Sebagai informasi, AS masih sangat bergantung pada impor teknologi cip dari negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Belanda. Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Pemerintah AS telah menggulirkan berbagai kebijakan industrialisasi, termasuk melalui UU CHIPS and Science senilai 280 miliar dolar AS.
Dalam waktu yang bersamaan, perusahaan teknologi Nvidia mengumumkan rencana membangun pabrik baru di AS. Fasilitas ini akan memproduksi superkomputer AI buatan Nvidia sepenuhnya di dalam negeri untuk pertama kalinya. Pemerintah juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan komentar atas penyelidikan ini dalam waktu 21 hari sejak Rabu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
