1
1

Perdagangan Pagi di Akhir Pekan: IHSG Negatif, Kurs Rupiah Menghijau

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terlihat bergerak di zona negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.443 per US$.

IHSG Jumat, 4 Oktober 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.543 dan tak lama melemah ke 7.533. Posisi tertinggi di 7.549 dan terendah di 7.518. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 4,3 miliar lembar saham senilai Rp1,9 triliun. Sebanyak 199 saham menguat, 187 saham melemah, dan 207 saham stagnan.

|Baca juga: Alarm Bunyi Kencang! Serangan Siber Global Diramal Meroket 105% hingga Akhir 2024

|Baca juga: 4 Saham Berburu Cuan saat IHSG Diselimuti Konflik Timur Tengah yang Bikin Was-was!

Mengutip Investing, Jumat, 4 Oktober 2024, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp15.302 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.435 per US$ hingga Rp15.528 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.324 per US$.

Wall Street merosot

Di sisi lain, saham-saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street merosot pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), memperpanjang minggu yang suram. Hal itu terjadi karena pasar menilai ketegangan di Timur Tengah dan menunggu data pekerjaan utama AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4 persen menjadi 42.011,59. Sedangkan indeks S&P 500 yang berbasis luas turun 0,2 persen menjadi 5.699,94. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya teknologi turun kurang dari 0,04 persen menjadi 17.918,48.

|Baca juga: Baru 11,4% Rencana Pembayaran Klaim AJB Bumiputera yang Terwujud

|Baca juga: Short Selling Resmi Diimplementasikan, Apa Manfaatnya bagi Investor?

Sedangkan dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena ekspektasi Federal Reserve AS tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga. Sementara pound sterling tertinggal dari mata uang negara maju lainnya setelah komentar dovish dari Gubernur Bank of England (BOE) Andrew Bailey.

Yen mencapai titik terendah dalam lebih dari enam minggu terhadap dolar karena perdana menteri baru Jepang mengatakan, setelah pertemuan dengan gubernur bank sentral, bahwa negara itu tidak siap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

|Baca juga: BNI Sekuritas Jadi Lead Transaction Advisor dalam Kemitraan Strategis Jasamarga Transjawa Tol

|Baca juga: Kebijakan The Fed akan Beri Sentimen Positif ke Pasar Modal Indonesia

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap euro, yen, dan empat mata uang utama lainnya, naik 0,3 persen menjadi 101,91 pada pukul 09.56 GMT, setelah mencapai puncak tiga minggu di 101,920. Sedangkan Krona Swedia merosot setelah wakil gubernur Riksbank Per Jansson mengatakan pemotongan 50 basis poin akan dilakukan tahun ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wamenkeu: Keuangan Islam Solusi Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Next Post Program Emisi Obligasi Rp6 Triliun BFI Finance Diganjar Peringkat AA- Stabil

Member Login

or