1
1

Peringkat Bank Danamon Diafirmasi BBB dengan Outlook Stabil

Kantor pusat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. | Foto: danamon.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Issuer Default Rating (IDR) PT Bank Danamon Indonesia Tbk di ‘BBB’ dan Peringkat Viabilitas (VR) di ‘bb+’.

Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia juga mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang Danamon di ‘AAA(idn)’ dan Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’. Outlook untuk peringkat jangka panjang adalah Stabil. Daftar lengkap tindakan peringkat terdapat di bawah ini.

“Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 30 Oktober 2024.

|Baca juga: Bank Danamon Diganjar Peringkat idAAA oleh Pefindo

Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.

Peringkat IDR Jangka Panjang dan Peringkat Nasional Danamon didasari oleh dukungan, mencerminkan pandangan Fitch tentang probabilitas tinggi dukungan luar biasa dari induk utama Danamon, Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG, A-/Stabil/a-), jika diperlukan. Ekspektasi ini tercermin dalam Peringkat Dukungan Pemegang Saham (SSR) Danamon di ‘bbb’, yang dibatasi oleh Country Ceiling Indonesia di ‘BBB’.

“Kami menaikkan skor lingkungan operasional (OE) menjadi ‘bbb-‘/stabil, dari ‘bb+’/positif, mencerminkan pemulihan kuat ekonomi Indonesia pasca-pandemi dan berkurangnya risiko kualitas aset, yang terlihat dari penurunan berkelanjutan pada pinjaman berisiko dalam sistem.”

Skor profil bisnis Danamon mencerminkan franchise domestik yang moderat, didukung oleh anak perusahaan pembiayaan konsumen yang besar, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (BBB/Stabil), yang memberikan diversifikasi pendapatan dan profitabilitas yang baik bagi bank. Danamon juga mendapat manfaat dari asosiasinya dengan MUFG, yang meningkatkan aksesnya ke pelanggan dan peluang bisnis di sektor-sektor di mana perusahaan Jepang aktif.

| Baca juga: Bank Danamon Jalin Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Penilaian Fitch terhadap profil risiko Danamon yang membaik mencerminkan penjaminan yang konsisten di pasar target utama mereka yaitu pinjaman otomotif, dengan eksposur yang secara inheren lebih tinggi risikonya diimbangi dengan kolateral yang wajar dan kontrol risiko.

“Penilaian ini juga didukung oleh eksposur Danamon yang semakin besar ke segmen perbankan perusahaan dan lembaga keuangan yang berisiko lebih rendah karena memanfaatkan franchise kuat MUFG, terutama di antara anak perusahaan Jepang di Indonesia.”

|Baca juga: Fitch Upgrade Peringkat VR Bank BNI Jadi bbb- dari bb+

Fitch telah merevisi skor kualitas aset Danamon menjadi ‘bb+’ dari ‘bb’ untuk mencerminkan metrik kualitas aset yang membaik, yang kami menilai akan tetap terjaga mengingat penjaminan yang disiplin.

Rasio kredit bermasalah (NPL) Danamon menurun menjadi 2,0% pada akhir Juni 2024 (2023: 2,1%; 2022: 2,5%) dan lebih lanjut diimbangi oleh cadangan kerugian pinjaman yang cukup, yang mencakup sekitar 256% dari NPL-nya pada akhir Juni 2024, sementara rasio pinjaman berisiko (NPL ditambah pinjaman perhatian khusus ditambah pinjaman restrukturisasi yang diklasifikasikan sebagai lancar) sebesar 11,7% jauh lebih rendah daripada level sebelum pandemi.

“Kami memperkirakan Danamon untuk mempertahankan profitabilitasnya mengingat biaya kredit yang stabil dan margin bunga bersih yang meningkat seiring pelonggaran kebijakan moneter.

Pertumbuhan pinjaman kemungkinan akan tetap sejalan dengan rata-rata sistem, sekitar 10% dalam jangka pendek, meskipun penjualan otomotif melemah. “Kami memperkirakan pertumbuhan pinjaman didukung oleh ekspansi yang lebih cepat dalam pinjaman pembiayaan perumahan dan korporasi saat bank melakukan diversifikasi.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Nasdaq Catat Rekor Baru saat Investor Cerna Rilis Data Pekerjaan
Next Post Melesat 21,6%, BSI (BRIS) Cetak Laba Rp5,11 Triliun di Kuartal III/2024

Member Login

or