Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), mengumumkan penyelesaian akuisisi 80 persen saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Hal ini merupakan salah satu strategi bisnis IFG untuk menjadikan IFG Life sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terbesar di Indonesia.
|Baca juga: Zurich Insurance Group Berambisi Tingkatkan Jumlah Karyawan di India hingga 40%
IFG melalui IFG Life melakukan seremoni Penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) saham Mandiri Inhealth di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Kepemilikan saham yang dibeli oleh IFG Life merupakan 60 persen milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, 10 persen milik PT Kimia Farma Tbk, dan 10 persen milik IFG.
|Baca juga: 23 Perusahaan Asuransi Umum Raih Maipark Award 2024
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan langkah strategis ini dapat mendorong posisi IFG Life sebagai pemimpin di industri asuransi jiwa dan kesehatan berbasis proteksi di Indonesia.
|Baca juga: Bakal Diakuisisi IFG Life, Mandiri Inhealth Diganjar Peringkat idAA Prospek Stabil
“Kementerian BUMN berharap akuisisi ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis IFG melalui IFG Life di industri asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia, khususnya di ekosistem BUMN,” ujar Tiko, panggilan akrab Kartika Wirjoatmodjo, dalam keterangan resminya, Rabu, 26 Juni 2024.
IFG Life pengendali baru
Dengan selesainya akuisisi ini, IFG sebagai holding dapat memastikan IFG Life sebagai pengendali baru atas Mandiri Inhealth untuk memperkuat inovasi berbasis manajemen risiko yang prudent.
|Baca juga: Chatbots AI dan Gen AI Diprediksi Jadi Primadona sebagai Alat Proses Klaim Asuransi
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko menyebutkan sebagai holding, IFG mendorong IFG Life untuk mengembangkan bisnis asuransi yang berbasis proteksi secara optimal, khususnya layanan asuransi kesehatan kepada masyarakat.
|Baca juga: Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta, IDX Mobile dan Kolaborasi Jadi Jurus Andalan
Hexana berharap akuisisi ini akan mendorong hadirnya produk-produk asuransi baru yang berkualitas, inovatif, serta jaringan distribusi yang luas. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi serta menjawab kebutuhan proteksi masyarakat di tengah tren biaya medis yang semakin meningkat.
“Aksi korporasi ini merupakan milestone penting bagi IFG Group dalam pengembangan IFG Life ke depan. Dengan aksi korporasi ini IFG Life akan menjadi leader asuransi jiwa berbasis kesehatan dan proteksi yang memiliki APE terbesar di industri dengan Annualized Premium Equivalent (APE) Rp1,7 triliun di kuartal I/2024,” tutur Hexana.
|Baca juga: Lonjakan Kendaraan Listrik Dorong Industri Asuransi Hasilkan Cuan Besar di 2030
Berdasarkan data AAJI kuartal I/2024, Mandiri Inhealth tercatat sebagai perusahaan asuransi dengan capaian market share di industri asuransi kesehatan kumpulan sebesar 35 persen dan memiliki lebih dari 1,8 juta peserta. Hingga kuartal I/2024, Mandiri Inhealth mencatatkan APE sebesar Rp1,7 triliun.
|Baca juga: IFG Life Fokus Garap Bisnis Korporasi dan Bancassurance
Mandiri Inhealth per 31 Desember 2023 tercatat total aset senilai Rp2,82 triliun, tumbuh 5,78 persen yoy dari Rp2,66 triliun. Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan premi sebesar Rp3,43 triliun, naik 15,84 persen year on year (yoy) dari Rp2,97 triliun per 31 Desember 2022.
Memperkuat penetrasi di industri asuransi kesehatan
Direktur Bisnis IFG Pantro P Silitonga mengatakan dengan kapasitas tersebut kolaborasi ini dapat memperluas dan memperkuat penetrasi IFG Life di industri asuransi kesehatan, khususnya layanan managed care kepada masyarakat.
“Mandiri Inhealth bersama IFG Life dapat mendorong cakupan layanan managed care ke masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat positif terhadap sistem pengelolaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk penetrasi ke dalam ekosistem BUMN. Kami berkomitmen untuk mengembalikan asuransi kepada marwahnya, sebagai sarana proteksi,” terang Pantro.
|Baca juga: Kredivo Berencana Rambah Bisnis ke Thailand dan Filipina, Kapan?
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan IFG Life Ryan Diastana Firman mengatakan, dengan posisi baru IFG Life sebagai pemegang saham mayoritas di Mandiri Inhealth, pihaknya akan semakin aktif dalam mendorong pengembangan bisnis kedua entitas perusahaan.
|Baca juga: OJK Dorong Penerbitan Polis Kendaraan Listrik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Lebih Lanjut!
“Setelah akuisisi ini, kami menjadi lebih leluasa untuk lebih aktif mengembangkan sinergi bisnis dengan Mandiri Inhealth, baik dari sisi produk maupun digitalisasi. Saat ini, IFG Life bersama IFG selaku holding sedang mengembangkan aplikasi ONE by IFG yang akan memiliki beberapa fitur untuk meningkatkan layanan kepada pemegang polis, termasuk salah satunya telemedicine,” pungkas Ryan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News