Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG) mengadakan Indonesia Financial Group International Conference 2023, guna menjadi ajang bersama mendapatkan insight dan update terbaru mengenai industri asuransi dan dana pensiun.
Wakil Presiden Director IFG, Haru Koesmahargyo, mengatakan bahwa Indonesia Financial Group International Conference 2023 diselenggarakan untuk melihat potensi dari lanskap makro ekonomi yang sudah diberlakukan. Acara ini diadakan untuk menyediakan update yang komprehensif dan keadaan terkini dari pensiun di Indonesia.
|Baca juga: IFG Minta Agar Wacana Pembagian Risiko Asuransi Kredit 70:30 Perlu Dikaji Lagi
“Kita juga fokus untuk dapat melakukan pemeriksaaan dalam dunia asuransi, kita ingin menekankan tantangan ke depan dengan upaya yang sangat besar, juga implementasi dari IFRS-17 dan integrasi dari micro insurance, sementara itu horizon jangka panjang akan mengeksplorasi adanya perkembangan adanya ekosistem baru untuk sektor asuransi dan ini menciptakan dampak dari digitalisasi,” kata Haru saat menyampaikan opening speech di Jakarta, Selasa, 19 September 2023.
Selain itu, dalam pengembangan sektor keuangan ini,UU P2SK yang memandatkan pembentukan skema penjaminan asuransi selama 5 tahun. “Studi yang belum lama ini dilakukan oleh IFG menekankan pendekatan-pendekatan yang dilakukan berbagai negara, yang merangkum aspek-aspek seperti produk yang diproteksi, skema pendanaan, manajemen pendanaan, pendekatan resolusi, jika nantinya ada kegagalan asuransi,” ujar Haru.
Konferensi internasional IFG tersebut menghadirkan sejumlah narasumber mumpuni dari dalam dan luar negeri. Para pembicara kunci dari dalam negeri, antara lain Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, dan Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
