1

Samdarshi Sumit: Fokus Terapkan Product Life Cycle

Presiden Direktur PT PFI Mega Life Insurance, Samdarshi Sumit. | Foto: Doc

Meski diterpa sejumlah kasus aduan nasabah asuransi unitlink dan penerapan aturan baru SEOJK No.5/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI), pertumbuhan produk unitlink di PFI Mega Life tetap menjanjikan.

Presiden Direktur PT PFI Mega Life Insurance, Samdarshi Sumit, mengatakan per Desember 2022, sebanyak 46 persen dari premi tahunan perusahaan diperoleh dari penjualan produk unitlink dengan mayoritas premi regular. Penjualan unitlink dengan pembayaran premi reguler tumbuh sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Dalam 2 tahun terakhir portofolio produk tradisional kami sudah bertumbuh dengan baik,” katanya kepada Media Asuransi.

Menurut Samdarshi, premi yang dikumpulkan produk unitlink sepanjang 2022 mencapai Rp304,37 miliar atau sebesar 55 persen dari total pendapatan premi. Hingga saat ini, PFI Mega Life telah mengeluarkan 11 produk unitlink. “Dari 11 unitlinked fund tersebut yang paling diminati oleh nasabah yaitu jenis equity unitlinked fund, baik conventional equity, sharia equity maupun off-shore equity. Fixed income unitlinked fund juga cukup diminati nasabah kami,” katanya.

Dia menjelaskan nasabah PFI Mega Life lebih meminati jenis equity unitlinked fund karena mengharapkan imbal hasil investasi yang lebih optimal dalam jangka panjang untuk perencanaan dan target keuangan jangka panjang mereka.

Samdarshi meyakini produk unitlink syariah dan industri syariah di Indonesia akan terus berkembang karena potensi pasar syariah yang belum dikelola secara maksimal. Hal ini sejalan dengan kinerja bisnis syariah PFI Mega Life dimana penjualan Mega Amanah Link terus tumbuh dari tahun ke tahun, tahun 2022 kenaikannya adalah 348 persen dari tahun 2021.

Untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan memberi nilai lebih bagi nasabah, PFI Mega Life berfokus pada nasabah dalam menerapkan Product Life Cycle yang dimulai dari proses perancangan produk, penyediaan dan penyampaian informasi, pemasaran produk, pemberian layanan sampai dengan pembayaran klaim. “Untuk keperluan tersebut, kami telah menerapkan pelatihan, analisis risiko keuangan, profil risiko, revisi struktur produk sesuai peraturan OJK, proses call back dan welcome call dan fokus pada keberlanjutan kebijakan, meningkatkan proses pengelolaan fund. Sebagai informasi, dana ekuitas kami telah menunjukkan pengembalian positif tahun lalu sebesar 7,3 persen,” jelasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Canon Akan Meluncurkan EOS M50
Next Post Talent Asia Perluas Kapasitas Asuransi ke Nigeria

Member Login

or