1
1

BI: Ekonomi Indonesia Tumbuh Baik di Tengah Melambatnya Ekonomi Global

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung oleh permintaan domestik dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2024 tercatat sebesar 5,05 persen year on year (yoy), terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan ini dicapai di saat ekonomi global pada 2024 diprakirakan tumbuh sebesar 3,2 persen dengan kecenderungan yang melambat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh ekspor tercatat meningkat didorong oleh permintaan mitra dagang utama dan kenaikan ekspor jasa. Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Secara spasial, pertumbuhan tercatat meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi di wilayah Bali-Nusa Tenggara (Balinusra) dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

|Baca juga: IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi perlu terus didorong sehingga tetap dapat menjaga keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian nasional,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam jumpa pers secara daring, Rabu, 21 Agustus 2024.

Menurut dia, konsumsi rumah tangga perlu semakin ditingkatkan sejalan dengan berakhirnya faktor musiman terkait Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan dampak pelaksanaan Pemilu pada semester I/2024. Berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) diprakirakan dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta. “Kenaikan stimulus fiskal 2024 dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB diharapkan juga dapat secara efektif memberikan dampak pengganda terhadap perekonomian,” tuturnya.

Dia jelaskan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2024 berada dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen. “Bank Indonesia terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan,” tegas Perry.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post RedDoorz Terus Perkuat Ekspansi Pasar di Indonesia
Next Post Jasindo Syariah Gandeng BPR Syariah Hikmah Wakilah untuk Perluas Penetrasi di Aceh

Member Login

or