Media Asuransi, JAKARTA –Bank Indonesia (BI) menilai bahwa perkembangan pada Desember 2023 menunjukkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjaga dalam kisaran sasaran, yakni 3,0 persen plus-minus satu persen.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah, yakni sebesar 0,41 persen month to month (mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen year on year (yoy).
“Perkembangan inflasi 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen yoy,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 3 Januari 2024.
|Baca juga: Inflasi Desember 2023 Sebesar 2,61%
Menurutnya, inflasi yang terjaga dalam kisaran sasarannya merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 persen, plus-minus satu persen pada tahun 2024,” tegas Erwin.
Inflasi IHK yang rendah secara bulanan pada Desember 2023 dipengaruhi oleh terkendalinya inflasi inti dan inflasi volatile food. Inflasi inti tercatat sebesar 0,14 persen mtm, tidak berbeda jauh dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen mtm, terutama disumbang oleh komoditas emas perhiasan, gula pasir, dan rekreasi. Inflasi kelompok volatile food menurun dari 1,72 persen mtm pada bulan November 2023 menjadi 1,42 persen mtm, didukung oleh pasokan yang membaik di daerah sentra produksi.
|Baca juga: BI: Inflasi Tahun 2023 Terjaga di Kisaran Sasaran 3%
Sementara itu, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,39 persen mtm, meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,08 persen mtm dipengaruhi faktor musiman kenaikan inflasi angkutan udara di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta dampak kenaikan aneka rokok akibat kenaikan tarif cukai tembakau.
Secara tahunan, inflasi IHK 2023 yang telah kembali dalam kisaran sasaran ditopang oleh terjaganya berbagai komponen inflasi. Inflasi inti 2023 terjaga rendah sebesar 1,80 persen yoy, sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia. Inflasi volatile food juga relatif terkendali sebesar 6,73 persen yoy.
Hal ini didukung oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan, termasuk beras dan komoditas pangan strategis lainnya, dari dampak El Nino. Inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,72 persen yoy, sejalan minimalnya kebijakan penyesuaian harga komoditas yang diatur oleh pemerintah.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News