Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Dow Jones mencapai rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di hari yang beragam bagi Wall Street. Hal itu terjadi karena pasar menunggu data inflasi penting yang akan memengaruhi kebijakan moneter AS.
Mengutip The Business Times, Selasa, 13 Februari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,3 persen menjadi 38.797,38, rekor baru sepanjang masa. Indeks S&P 500 berbasis luas tergelincir 0,1 persen menjadi 5.021, atau turun tipis dari rekornya. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,3 persen menjadi 14.942,55.
Laporan indeks harga konsumen di Januari pada Selasa seharusnya tetap stabil di 0,2 persen. Steve Sosnick dari Interactive Brokers mengatakan investor merasa kegugupan terhadap kenaikan inflasi yang mengejutkan, yang akan menahan ekspektasi penurunan suku bunga.
|Baca: Genjot Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, Bank Muamalat Gandeng Universitas Telkom
Indeks-indeks utama AS telah melemah sejak akhir Oktober karena Federal Reserve telah beralih dari siklus kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi. Bank sentral AS telah mengisyaratkan pihaknya memperkirakan menurunkan suku bunga pada 2024, tetapi mungkin tidak dalam waktu dekat.
Dalam beberapa minggu terakhir, saham terus naik menyusul musim pendapatan yang solid. Di antara masing-masing perusahaan, saham Diamondback Energy melonjak 9,4 persen setelah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan minyak swasta Endeavour Energy Resources senilai sekitar US$26 miliar.
Ini adalah merger minyak bumi besar terbaru yang berpusat di Permian Basin, wilayah produksi utama di Texas dan New Mexico. Selain data inflasi, kalender minggu ini mencakup data penjualan ritel untuk Januari, serta pendapatan dari Coca-Cola dan Marriott International.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
