Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas melambung tinggi pada perdagangan Selasa kemarin menyentuh rekor tertinggi di US$2.942, sekaligus kedelapan kalinya rekor tercipta di tahun ini. Namun demikian, berbeda di hari selanjutnya, Rabu, 12 Februari 2025, tiba-tiba tergelincir.
|Baca juga: Harga Emas Capai Rekor Tertinggi di Sesi Asia
Komentar hawkish dari Gubernur Bank Sentral Federal Reserve, Jerome Powell, berisi pandangan tentang penurunan suku bunga yang lebih lambat tahun ini mendorong emas lebih rendah. Sementara investor menunggu laporan inflasi utama Amerika malam nanti.
Harga gold turun 0,10 persen menjadi US$2.881,24 per troy ons pada pukul 18.10 WIB, setelah melesat ke rekor tertinggi USD2.942,70 pada sesi Selasa, demikian laporan Reuters dan Bloomberg.
|Baca juga: Aneka Tambang (ANTM) Catatkan Rekor Baru Penjualan Emas
Harga yang lebih rendah di Rabu dikarenakan investor melepas posisi emas dan beralih ke aset berisiko seperti saham.
Perang dagang yang meluas dengan pengenaan tarif ke negara-negara lain, selain Kanada, Meksiko dan China, membuat peluang inflasi tinggi terjadi di AS. Untuk mengantisipasi inflasi tinggi, The Fed tidak akan menurunkan bunga dalam jangka 3 bulan ke depan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News