Integritas dan Kapasitas Wajib Dimiliki untuk Membangun Kredibilitas Industri Asuransi

Media Asuransi, JAKARTA – Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rizal Ramadhani menekankan pentingnya integritas dan kapasitas dalam membangun kredibilitas di sektor jasa keuangan, khususnya industri asuransi.

Hal tersebut disampaikan Rizal untuk memberikan motivasi kepada para wisudawan dalam gelaran Wisuda XXXIII STMA Trisakti, Selasa, 3 Desember 2024. Menurut Rizal, kredibilitas merupakan fondasi utama dalam dunia asuransi dan terbentuk dari dua variabel kunci yakni integritas dan kapasitas.

|Baca juga: Robby Loho Jadi Dirut Marein (MREI), Sarkoro Handajani Jadi Preskom

|Baca juga: 2 Komisaris Lippo General Insurance (LPGI) Mengundurkan Diri

“Integritas dan kapasitas harus berjalan beriringan. Seseorang yang hanya memiliki integritas tanpa kapasitas tidak akan mampu menjadi pemimpin yang efektif. Sebaliknya, kapasitas tanpa integritas berpotensi menjerumuskan pada penyalahgunaan jabatan,” ujarnya, Selasa, 3 Desember 2024.

Dalam konteks industri asuransi, kredibilitas memiliki peran krusial karena perusahaan asuransi mengelola dana masyarakat. Tanpa integritas yang kuat, kepercayaan publik terhadap perusahaan dapat runtuh, yang pada akhirnya akan merugikan konsumen.

Rizal juga menyoroti asimetris informasi sering membuat posisi nasabah atau konsumen lebih lemah dibandingkan dengan perusahaan asuransi. Oleh karena itu, perlindungan konsumen hanya bisa terwujud melalui integritas tinggi dari para pelaku industri.

“Perusahaan asuransi berperan sebagai intermediari yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat. Untuk itu, integritas menjadi kunci dalam menjalankan bisnis yang transparan dan akuntabel,” ucapnya.

|Baca juga: Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama di Desember 2024, Wajib Catat!

|Baca juga: Dikabarkan Jadi Dirut Marein (MREI), Robby Loho Mundur sebagai Preskom

Dengan tantangan besar yang dihadapi sektor jasa keuangan, Rizal mengajak generasi muda, terutama calon profesional di industri ini, untuk membangun kapasitas diri sekaligus menjaga integritas. Langkah itu diharapkan dapat menciptakan lingkungan keuangan yang lebih sehat dan terpercaya, melindungi kepentingan masyarakat secara lebih baik di masa depan.

Editor: Angga Bratadharma