Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idBBB” untuk obligasi II/2016 PT Intiland Development Tbk (DILD) senilai Rp162 miliar yang akan jatuh tempo pada 29 Juni 2021.
DILD berencana untuk melunasi obligasi tersebut menggunakan kas internal. DILD mempunyai saldo kas sebesar Rp1,4 triliun pada 31 Desember 2020. Pada saat yang sama, Pefindo menegaskan peringkat “idBBB” untuk perusahaan.
“Prospek atas peringkat perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi,” tulis Pefindo melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 8 April 2021.
Pefindo menjelaskan, peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar DILD yang relatif kuat di industri properti, kualitas aset yang baik, dan cadangan lahan yang cukup besar. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat leverage perusahaan yang tinggi dan proteksi arus kas yang lemah, marjin yang lebih rendah dari perusahaan sejenis, dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Baca juga:
- Refinancing Utang, Bali Towerindo (BALI) Dapat Fasilitas Kredit Rp700 Miliar
- Hemat Rp154 M, Lippo Karawaci & RS Siloam Sepakati Sewa Baru
- Kalbe Farma (KLBF) Catatkan Kenaikan Laba Bersih 9,0 persen Menjadi Rp2,79 T
“Kami dapat menaikkan peringkat jika DILD menurunkan tingkat financial leverage dan meningkatkan rasio proteksi arus kas secara konsisten, didukung oleh kinerja pra-penjualan yang kuat dan disertai dengan tingkat persediaan yang lebih rendah.”
Peringkat tersebut bisa diturunkan jika pendapatan dan EBITDA perusahaan secara signifikan lebih rendah dari yang diproyeksikan akibat keterlambatan dalam penyelesaian proyek dan perusahaan menambah utang yang jauh lebih besar daripada yang diproyeksikan, sehingga menyebabkan profil kredit perusahaan semakin memburuk.
“Kami juga dapat menurunkan peringkat jika pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) terus berlanjut dan depresiasi rupiah terhadap dolar AS lebih tinggi dari yang diperkirakan sehingga mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan karena segmen properti sangat berkorelasi dengan kondisi ekonomi.”
DILD bergerak dalam sektor properti baik pembangunan maupun investasi. Portofolio perusahaan meliputi pengembangan kawasan superblock, perumahan (residential maupun high rise), kawasan industri, serta properti investasi. Sebagian besar proyek-proyek perusahaan berlokasi strategis di daerah Jakarta dan Surabaya, sedangkan kawasan industri terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Per 31 Desember 2020, kepemilikan Perusahaan adalah Hendro Gondokusumo –Pendiri Perusahaan– sebesar 15,69%, CIMB Securities (Singapore) Pte. Ltd. (15,17%), PT Bina Yatra Sentosa (12,35%), Bali Private Villa Pte. Ltd. (7,49%), Ping Handayani Hanli dan Suhendro Prabowo, anggota dewan direksi Perusahaan, masing masing memiliki 2,54%, Jahja Asikin dan Sinarto Dharmawan, anggota dewan komisaris Perusahaan, masing masing memiliki 2,54%, dan public (39,17%). Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News