Media Asuransi, JAKARTA – Perbankan digital di Indonesia kini terus berkembang pesat dan tentu berkat meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang fleksibel dan mudah diakses. Bank Indonesia mencatat transaksi digital tumbuh sebesar 36,1 persen secara tahunan (yoy).
Menurut riset Ipsos, transaksi bank digital diprediksi tumbuh 52,3 persen pada 2025, didorong peningkatan volume transaksi BI-Fast yang diperkirakan naik 34,1 persen. Meski potensinya besar, namun tantangan tetap ada seperti minimnya literasi keuangan di kalangan anak muda, gaya hidup konsumtif, dan rendahnya kebiasaan menabung yang menjadi pekerjaan rumah.
PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) atau Krom Bank, bagian dari Kredivo Group, berupaya mengatasi tantangan itu dengan fokus pada generasi muda dan keamanan dana nasabah. Krom Bank merancang layanan perbankan digital yang sesuai kebutuhan generasi muda untuk menabung dan berinvestasi. Krom Bank berharap bisa mendorong budaya menabung yang lebih solid.
|Baca juga: Piutang Perusahaan Pembiayaan Naik 4,6% Menjadi Rp510,97 Triliun per Maret 2025
|Baca juga: Asuransi Ramayana Mencatatkan Laba Bersih Rp15 Miliar
Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan menegaskan konsistensi dalam menabung adalah dasar penting sebelum beralih ke produk keuangan lainnya. Menurutnya menabung bukan hanya soal menyisihkan uang, tapi juga membangun kebiasaan yang bermanfaat untuk masa depan.
“Kami melihat anak muda kini menabung dengan tujuan yang lebih spesifik, seperti untuk liburan, membeli gadget, pendidikan lanjutan, atau uang muka rumah. Ini menunjukkan kedisiplinan yang baik karena mereka memiliki tujuan jelas,” kata Anton, dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 14 Maret 2025.
Anton menjelaskan saat ini perusahaannya tengah memfokuskan perhatian pada generasi muda sebagai pasar utama dalam transformasi digital perbankan. Krom Bank ingin memberi lebih banyak kontrol kepada nasabah muda untuk mengelola keuangan mereka dengan mudah, cepat, dan transparan, sesuai tren global yang semakin mengarah pada digitalisasi.
“Krom Bank hadir dengan fitur yang memungkinkan nasabah memiliki hingga 20 tabungan dalam satu rekening, masing-masing untuk berbagai kebutuhan. Ini memudahkan mereka dalam merencanakan keuangan,” ujar Anton.
|Baca juga: Rivan A Purwantono Jadi Dirut Jasa Marga
|Baca juga: Allianz Utama Catatkan Laba Bersih Rp27,7 Miliar di 2024
Di samping itu, keamanan dana dan data nasabah juga kini tengah menjadi prioritas utama bagi Krom Bank. Mengingat ancaman siber yang terus berkembang, Krom Bank menginvestasikan teknologi canggih untuk melindungi data nasabah. Sistem keamanan yang kuat dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi bagian dari upaya Krom Bank menjaga kepercayaan nasabah.
Anton menjelaskan fitur fleksibel yang disediakan memungkinkan nasabah, terutama generasi muda, untuk mengalokasikan dana sesuai tujuan keuangan mereka. Selain itu, deposito bisa menjadi pilihan yang menarik bagi nasabah yang ingin meraih keuntungan lebih optimal.
“Krom Bank ingin memastikan teknologi keuangan dapat mendorong generasi muda untuk lebih disiplin dalam mengelola uang mereka. Di tengah budaya konsumerisme yang kuat, kebiasaan menabung menjadi lebih penting,” ujar Anton.
Dengan berbagai inovasi ini, Krom Bank bertujuan membantu generasi muda mencapai kemandirian finansial. Fitur-fitur yang dimiliki Krom Bank, ujar Anton, tidak hanya mempermudah nasabah, tetapi juga membantu mereka memaksimalkan keuntungan dari setiap transaksi yang mereka lakukan.
|Baca juga: KPK Limpahkan Berkas Perkara Kasus Investasi Fiktif Taspen ke Jaksa Penuntut Umum
|Baca juga: 18 Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lolos Seleksi Tahap I, Termasuk Dirut Jasindo
Sebagai bank yang diawasi oleh OJK, Anton memastikan Krom Bank memiliki komitmen yang tinggi terhadap keamanan data dan dana nasabah. Ia menegaskan pihaknya telah menerapkan standar ISO 27001, serta sistem manajemen risiko dan pemulihan bencana yang teruji.
Lebih lanjut, Krom Bank optimistis industri bank digital di Indonesia akan terus berkembang. Dengan semakin banyaknya bank digital, masyarakat diharapkan akan lebih terbantu dalam mengelola keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News