Media Asuransi, GLOBAL – Clyde & Co, firma hukum global di sektor asuransi, konstruksi, energi, kelautan, sumber daya alam, dan penerbangan, menilai inflasi klaim akan kembali berdampak kepada industri asuransi.
Oleh karena itu, para manajer klaim dan underwriter akan memiliki tantangan untuk diatasi pada tahun 2023.
Dalam Market Insight bertajuk Insurance 2023-The Year Ahead, disebutkan bahwa tidak diragukan lagi klaim inflasi telah menjadi perhatian utama bagi perusahaan asuransi pada tahun 2022, dan dengan ketidakpastian ekonomi saat ini, dan dampak berkelanjutan dari konflik di Ukraina, akan terus berdampak serius di tahun mendatang.
|Baca juga: Variabel Ekonomi Berperan Penting dalam Penentuan Premi dan Klaim Bruto
Sementara pasar global sangat fluktuatif dan ketidakstabilan geopolitik yang sedang berlangsung menambah ketidakpastian, perkiraan Bank of England saat ini menunjukkan bahwa inflasi akan tetap tinggi sepanjang tahun 2023.
Untuk beberapa lini, seperti motor, properti, dan konstruksi, dampak inflasi paling terasa, karena pasokan barang dan material serta kenaikan biaya energi berdampak langsung. Lini bisnis lain, terutama yang memiliki ekor lebih panjang, akan terus menghadapi eksposur yang berkelanjutan.
“Manajer klaim harus semakin fokus pada mitigasi biaya lingkungan ekonomi ini, terutama dengan mencari efisiensi dalam mengelola klaim, dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk mengurangi siklus hidup klaim, sambil menjaga cadangan tetap ditinjau,” katanya.
Sementara itu, underwriting juga menghadapi tantangan serupa yaitu bagaimana menyeimbangkan kenaikan premi dengan ekspektasi pelanggan, dan risiko undervaluation dan underinsurance.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
