Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp41,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, atau tumbuh 12,8 persen year on year (yoy). Pertumbuhan laba bersih ini ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
|Baca juga: BCA Bersama Bahana TCW Pasarkan Reksa Dana BIPA35
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan bahwa total kredit sebesar 14,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp877 triliun per September 2024. Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 3,4 persen yoy hingga menyentuh Rp1.125 triliun.
“Dari sisi pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII), BCA mencatat pertumbuhan sebesar 9,5 persen yoy, hingga mencapai Rp61,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024,” kata Jahja dalam jumpa pers secara daring, Rabu sore, 23 Oktober 2024.
|Baca juga: Merchant Kini Bisa Cairkan Dana Transaksi QRIS Lewat BCA, Hingga 4 Kali Sehari
Dia tambahkan, pendapatan selain bunga naik 13,5 persen yoy menjadi Rp19,0 triliun. Pendapatan selain bunga ini, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,0 persen yoy. “Total pendapatan operasional mencapai Rp80,1 triliun, naik 10,4 persen yoy,” jelas Jahja.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
