Media Asuransi, GLOBAL – Allianz Trade menyatakan siap terlibat lebih dalam di sektor energi terbarukan dengan meluncurkan produk inovatif keberlanjutan terbarunya, Surety Green2Green. Produk ini dirancang untuk memanfaatkan premi sebagai investasi dalam obligasi hijau bersertifikat.
Mengutip Insurance Asia, Kamis, 31 Oktober 2024, produk tersebut memberikan kesempatan kepada klien untuk terlibat dalam proyek-proyek teknologi rendah karbon dan energi terbarukan. Setelah proyek yang memenuhi standar teknologi rendah karbon Allianz Trade diidentifikasi, tim ahli keberlanjutan akan melakukan penilaian mendalam.
|Baca juga: Asuransi Astra Hadirkan Program Cegah Stunting di Sumba Barat Daya
|Baca juga: AIA Bidik Cuan Besar di Pasar Kelas Menengah China, Begini Caranya!
Jika proyek tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan, premi yang diperoleh dari transaksi akan diinvestasikan dalam obligasi hijau bersertifikat.
“Kami menciptakan manfaat yang saling menguntungkan. Kami menerbitkan obligasi yang memastikan keberhasilan proyek rendah karbon dan mendorong transisi berkelanjutan di ekonomi secara keseluruhan,” jelas Kepala Komersial Jaminan Global Allianz Trade Soenke Schottmayer.
Dengan peluncuran Surety Green2Green, Allianz Trade bertujuan untuk menggandakan pendekatan ini dan memperkuat kemampuannya dalam mendukung berbagai proyek energi terbarukan, termasuk produksi panas, penghilangan karbon, dan pembangunan bangunan hijau.
|Baca juga: Prudential Indonesia Catat Laba Tumbuh 15,5% di Kuartal III/2024
|Baca juga: Asuransi Jasindo Berikan Dukungan Pendidikan untuk Putra-putri Anggota TNI dan Polri di Jambi
Langkah ini mencerminkan komitmen Allianz untuk berkontribusi pada optimalisasi bisnis di sektor energi terbarukan, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon.
Dengan fokus pada pengembangan dan investasi dalam teknologi rendah karbon, Allianz Trade berupaya tidak hanya untuk mendukung proyek-proyek yang berkelanjutan tetapi juga demi mengoptimalkan potensi bisnis di sektor yang semakin penting ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
