Media Asuransi, GLOBAL – Ketua Otoritas Pengaturan dan Pengembangan Asuransi India (IRDAI) Debasish Panda mendorong agar investasi asing langsung (FDI) di sektor asuransi dinaikkan menjadi 100 persen. Peningkatan FDI diperlukan karena sektor ini membutuhkan modal besar untuk mencapai target nasional ‘Asuransi untuk Semua pada 2047’.
Dilansir dari laman Asia Insurance Review, Selasa, 12 November 2024, dalam acara tahunan yang diadakan oleh harian bisnis Business Standard, Panda menekankan, sektor asuransi India adalah industri yang padat modal.
|Baca juga: DAAZ Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia
|Baca juga: Otoritas Asuransi Australia Berupaya Tingkatkan Solusi Reasuransi, Buat Apa?
Untuk meningkatkan penetrasi asuransi, diperlukan lebih banyak pemain asing yang bisa membawa tambahan modal dan memperkuat investasi domestik. India membuka sektor asuransi bagi investasi swasta dan asing pada 2000 dengan batas FDI sebesar 26 persen.
Batas ini kemudian dinaikkan menjadi 46 persen pada 2015, lalu 74 persen pada 2021, dan bertahan di tingkat tersebut hingga sekarang.
Panda menyatakan pembukaan sektor asuransi hingga FDI sebesar 100 persen dapat menarik lebih banyak investor asing yang ingin beroperasi secara mandiri tanpa harus bermitra dengan perusahaan lokal.
|Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Kolaborasi dengan REI dan Bank Nagari Wujudkan Manfaat MLT Rumah yang Terjangkau
|Baca juga: Permintaan Asuransi Siber dan EV di APAC Semakin Menggeliat, Ini Penyebabnya!
Menurutnya, inisiatif ini akan mempercepat masuknya modal asing yang dibutuhkan untuk mendorong target peningkatan cakupan asuransi bagi masyarakat India.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
