– Pengurus Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK), bersama perusahaan penerbit polis, menyerahkan uang muka klaim kepada sejumlah tertanggung dalam peristiwa kebakaran Pasar Senen Blok I & II yang terjadi pada 19 Januari lalu. Ada sebanyak 1.691 kios yang terbakar di Blok I dan II Pasar Senen. Penyerahan uang muka klaim kepada sembilan tertanggung tersebut dilaksanakan di Jakarta pada 2 Maret 2017 di Kantor Tugu Reasuransi Indonesia sebagai Administrator KARK.
– Ketua Dewan Pengurus Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) Frans Y Sahusilawane menjelaskan sebenarnya proses pembayaran klaim asuransi tersebut masih harus menunggu selesainya perhitungan kerugian obyek asuransi oleh loss adjuster. Namun, Dewan Pengurus KARK memutuskan untuk membayarkan uang muka klaim sebesar 50 persen dari estimasi kerugian kepada para tertanggung. “Ini membuktikan komitmen dan kemampuan asuransi lokal dalam pembayaran klaim,” kata Frans Sahusilawane pada acara seremonial tersebut. Namun, pihaknya juga sangat menyayangkan dari ribuan kios yang ada di Pasar Senen tersebut, tidak lebih dari 10 kios yang memiliki polis asuransi.
– Alasan KARK memberikan santunan uang muka klaim, lanjut Frans, hal itu diputuskan dengan mempertimbangkan sebagian besar tertanggungnya merupakan pedagang kecil yang sangat memerlukan modal kerja untuk merintis usaha kembali. Uang muka klaim diserahkan kepada sembilan tertanggung pemegang polis asuransi kebakaran yang diterbitkan oleh empat perusahaan asuransi anggota KARK, yakni PT Asuransi Adira Dinamika sebesar Rp17,75 juta untuk dua klaim, PT Mandiri AXA General Insurance sebesar Rp318,98 untuk dua klaim, PT Multi Artha Guna Tbk sebesar Rp628 juta untuk empat klaim, dan PT Asuransi Wahana Tata Rp112,5 juta satu klaim. “Seluruh tertanggung merupakan pedagang di Pasar Senen Blok I & II yang terkena musibah kebakaran tersebut,” ujar dia.
– Obyek jaminan dalam polis asuransi tersebut berupa stok barang dagangan. Ini juga menjadi bukti betapa pentingnya manfaat dari kepesertaan asuransi kebakaran bagi para pedagang. Frans pun menghimbau para tertanggung untuk segera melengkapi dokumen sesuai permintaan loss adjuster agar proses klaim dapat dirampungkan lebih cepat.
– Frans menambahkan dalam kurun waktu 38 tahun terakhir KARK melalui anggotanya saat ini berjumlah 64 perusahaan asuransi umum telah berperan aktif memberikan perlindungan asuransi kebakaran kepada pedagang dan pemilik pasar atau pengelola pasar tanpa ada campur tangan dari regulator. “Jadi, selama 38 tahun kami bisa memberikan layanan dengan baik, dan salah satunya tadi membayarkan klaim sebesar Rp360,30 miliar korban kebakaran Pasar Senen. Namun, sangat disayangkan dalam musibah kebakaran Pasar Senen itu hanya sembilan pedagang yang memiliki asuransi,” tukasnya.
– Tapi, lanjut dia, memang harus diakui bahwa risiko Pasar Senen itu sudah sangat tinggi. “Jadi bisa saja ada pedagang yang mengasuransikan dagangannya dengan perusahaan asuransi non konsorsium, atau ada pedagang yang sudah beberapa tahun tidak dapat membeli asuransi karena tidak ada perusahaan asuransi yang mau. Jadi, Pasar Senen itu karena risikonya yang tinggi tidak bisa dijadikan referensi pedagang yang mengasuransikan. Beda dengan di Pasar Klewer, Solo, yang ratusan pedagang mengasuransikannya secara konsorsium sehingga saat terjadi kebakaran mereka mendapatkan klaimnya. Untuk itu, kami selalu berusaha mendorong adanya risk management. Kita selalu mensurvei pasar-pasar tersebut secara rutin setiap tahun, mulai dari Pasar Jayapura hingga di Aceh. Kami memiliki koordinator di daerah,” ujarnya.
– Pada kesempatan itu, Frans Sahusilawane mengungkapkan, 64 perusahaan asuransi dan reasuransi yang tergabung dalam KARK selalu siap memberikan perlindungan asuransi kebakaran bagi pemilik maupun pengelola bangunan pasar dan seluruh pedagang pasar di Indonesia. “Konsorsium ini didirikan pada Februari 1979 melalui rapat bersama yang dimulai di kantor pusat Reasuransi Internasional Indonesia, Salemba. Ini merupakan tempat bersejarah,” jelasnya. Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
